Wiroyudo Publishing

Judul Buku:Jaksa Garda Desa: Pemerataan Kesejahteraan melalui Gotong Royong Berkelanjutan.
Penulis: Prof. Dr. Reda Manthovani
Tebal: 246 halaman
ISBN:

Program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa) muncul dari keprihatinan Kejaksaan Agung terhadap rendahnya pemahaman hukum dan potensi penyimpangan dalam pengelolaan dana desa. Berdasarkan Instruksi Jaksa Agung Nomor 5 Tahun 2023, tujuan utama program ini adalah memberikan edukasi hukum, pendampingan dalam pengelolaan dana desa, meminimalkan penyimpangan, dan mendorong transparansi. Jaga Desa berkembang menjadi gerakan pembangunan yang menempatkan desa sebagai basis transformasi nasional, melibatkan berbagai sektor dalam pembangunan.

Program ini juga berfungsi sebagai ruang pendidikan hukum dan penggerak ekonomi berbasis ketahanan pangan, berkolaborasi dengan berbagai lembaga untuk memberdayakan petani dan BUMDes. Keberhasilan Jaga Desa terbangun di atas sinergi, kolaborasi, dan gotong royong, di mana hukum berfungsi sebagai alat pemberdayaan masyarakat. Buku ini mengajak semua elemen—pemerintah, akademisi, BUMN, swasta, dan masyarakat—untuk berpartisipasi dalam membangun desa. Dengan dana desa sekitar Rp70-71 triliun per tahun, penting untuk memastikan penggunaannya tepat guna. Jaga Desa membuktikan bahwa desa dengan tata kelola yang baik dapat menjadi pilar ketahanan pangan dan kemakmuran nasional, mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Judul Buku: Berubah atau Terpuruk: Catatan Tengah
Penulis: Anang S Kusuwardono
Dalam kumpulan tulisan ini, Anang Sri Kusuwardono menggali kompleksitas interaksi antara ekonomi, politik, dan perubahan sosial di Indonesia. Melalui refleksi pribadi dan observasi tajam, ia menyentuh isu-isu krusial seperti krisis energi, ketimpangan sosial, dan tantangan demokrasi yang kian terancam. Buku ini tidak hanya menyajikan pertanyaan-pertanyaan besar tentang masa depan bangsa, tetapi juga menawarkan pandangan mendalam mengenai kehidupan sehari-hari yang terpengaruh oleh dinamika global. Dari analisis tentang transisi energi hingga kritik terhadap pengawasan digital, penulis mengajak pembaca untuk merenungkan peran masing-masing dalam menghadapi tantangan zaman. Ia mengingatkan bahwa dalam arus modernisasi yang terus berubah, kita semua harus aktif bertransformasi—tidak hanya sebagai individu, tetapi juga sebagai masyarakat. Dengan bahasa yang lugas dan reflektif, buku ini menjadi cermin bagi pembaca untuk memahami sejarah, mempertanyakan keadaan saat ini, dan merumuskan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

.